googlebd0982ee29f775e6.html

HARI TERAKHIR KARTOSUWIRYO


Misteri terkait kematian pejuang Islam dan bangsa Imam DI/TII Sekarmadji Marijan Kartosoewiryo akhirnya terkuak. Setidaknya bagaimana proses eksekusi dan lokasi pekuburannya dapat masyarakat ketahui sekarang.
"Saya merasa terpanggil untuk membuka fakta sejarah ini, agar masyarakat dan mereka yang masih menganggap Pulau Onrust sebagai tempat dimakamkannya kartosoewiryo dapat mengetahui fakta sebenarnya,"Kata Fadli Zon mengawali peluncuran dan bedah buku 'Hari Terakhir Kartosoewirjo' yang ia tulis, di Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Rabu (5/9).
Sejarawan Mohammad Iskandar menambahkan publikasi 81 foto hari-hari terakhir pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, membuka pengetahuan baru. Foto-foto itu meluruskan kontroversi yang berkembang selama ini.


Imam Kartosoewirjo bersama istri setelah makan siang

Iskandar menceritakan, dirinya pernah bertemu dengan anak buah Kartosoewirjo. "Mereka bertanya karena banyak isu. Isunya kan nggak jelas, ada yang bilang ditembak dan tidak diperlakukan secara Islami," katanya.
Dengan adanya foto ini, masyarakat, ungkap Iskandar dapat mengetahui secara jelas proses eksekusi mati yang dilakukan. "Ternyata (pemakaman) diperlakukan secara Islami, dishalatkan. Dengan foto ini, kontroversi dan imajinasi yang mengawang-awang tersingkap," tuturnya.


Makan siang terakhir bersama keluarga

Dalam foto terlihat jelas proses eksekusi yang dilakukan. Saat di kapal, Kartosoewirjo tampak dalam foto berdoa dengan dibantu seorang rohaniwan dari TNI. Usai ditembak, Kartosoewirjo juga diperiksa dokter dan dimakamkan dengan cara dikafani. Setelah dimakamkan tiang eksekusi Kartosoewirjo dibakar.
Bagi Iskandar, Kartosoewirjo adalah agen perubahan kala itu. "Dia tidak puas dengan kondisi yang ada termasuk kondisi masyarakat Islam saat itu," pungkasnya.
DI/TII gerombolan pengacau?
Ia juga menjelaskan bahwasanya, tuduhan dan anggapan masyarakat bahwa DI/TII merupakan gerombolan pengacau, disebabkan oleh penyusupan yang dilakukan oleh PKI dan mengaku-aku sebagai bagian dari DI/TII.



Ruku' saat Sholat Taubat

"Merekalah yang diduga sebagai gerombolan yang sering bersikap kasar terhadap masyarakat. Namun, saya belum bisa mengkonfirmasi nama-nama tersebut, karena sudah banyak yang meninggal" papar Iskandar.
Yayan, salah satu peneliti kehidupan kartosoewiryo membenarkan rumor yang beredar tersebut. Menurutnya, sidang Mahmilub salah seorang tokoh PKI yang pernah menjadi perwira angkatan darat mengakui bahwa ia pernah menyusupkan anggota PKI ke dalam DI/TII saat membacakan eksepsinya.


Regu tembak melakukan tembakan bersama

"Ketika Suparjo dituduh oleh oditur telah menaruh tentara ke dalam Dewan Revolusi, ia menyatakan bahwa ia menaruh tentara ke Dewan Revolusi bukan untuk memperkuat, tetapi untuk menikam dari dalam sebagaimana pernah ia lakukan dahulu kepada NII, nah ngaku dia" ungkap Yayan.
Tuduhan Hukum terhadap Sang Imam
Penulis buku 'Hari Terakhir Kartosoewirjo', Fadli Zon menyebut ada tiga kejahatan politik yang disangkakan pemerintah pada Kartosoewirjo. Pertama, memimpin dan mengatur penyerangan dengan maksud hendak menggulingkan pemerintah pemerintahan yang sah. Kedua, dituduh ingin memisahkan diri dari Indonesia. Dan ketiga Kartosoewirjo dituduh melakukan makar pembunuhan terhadap presiden.
"Namun, yang diakui oleh Kartosoewiryo dalam pengadilan hanya ingin menggulingkan pemerintahan, untuk keluar dari Indonesia dan membunuh presiden ia tolak" jelas Fadli.


Tembakan terakhir

Pengadilan militer pada 16 Agustus 1962, menjatuhkan vonis mati bagi Kartosoewirjo. Dia akhirnya ditembak mati dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu pada September 1962.
Kejadian menarik sebelum terjadinya eksekusi mati, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo memiliki permintaan khusus kepada Mahkamah Darurat Perang (Mahadper).
Sardjono Kartosoewirjo, anak bungsu Kartosoewirjo mengungkapkan, ada empat permintaan ayahnya saat itu.
Pertama, meminta bertemu dengan perwira NII terdekat, namun ditolak. Kedua, meminta eksekusi dilihat oleh perwakilan keluarga, juga ditolak. Ketiga, Kartosoewirjo minta jenazahnya dikembalikan ke keluarga dan dimakamkan di pemakaman keluarga, pun diitolak.
"Namun, permintaan terakhir yang meminta bertemu dengan keluarga dikabulkan," tutur Sardjono.
Pertemuan Kartosoewirjo dengan keluarga untuk terakhir kalinya, diisi dengan makan siang bersama. Uniknya, dalam makan siang tersebut, menu yang disajikan ialah rendang. Padahal, dalam buku tersebut dikatakan bahwa Dewi Siti Kalsum, istri Kartosoewirjo, tidak terbiasa memakan rendang.
"Karena tidak terbiasa makan rendang, istri Kartosoewirjo merasa kepedasan," tulis caption foto yang ada dalam buku.
Foto dalam buku menggambarkan Kartosoewirjo sama sekali tidak memakan rendang yang telah disediakan. Ia hanya merokok dan berbincang dengan keluarganya.
Caption foto selanjutnya menuliskan, Kartosoewirjo menikmati kopi bersama istrinya sambil bersenda gurau sejenak.
"Anak-anak Kartosoewirjo akhirnya menghabiskan hidangan yang telah disajikan, daging rendang. Setelah makan bersama, mereka melakukan foto bersama, dan terlihat Kartosoewirjo memberikan pesan terakhir," tulis Fadli Zon.
Dalam jamuan terakhir itu, selain sang istri, lima dari tujuh anak-anak Kartosoewirjo turut hadir, yakni Tahmid Basuki Rahmat, Dodo Mohammad Darda, Kartika, Komalasari, dan Danti.
Dalam foto bersama keluarga yang terakhir, mata Dewi Siti Kalsum, istri Kartosoewirjo terlihat sembab, seusai suaminya menyampaikan pesan-pesan terakhir sebelum dieksekusi mati.
Melalui koleksi 81 fotonya, Fadli Zon menuturkan sesaat menjelang eksekusi, Kartosoewirjo tampak tenang dan ikhlas tanpa sedikitpun rasa takut.
Keinginan terakhir Sang Imam
"Kematian hanyalah perpindahan ruh, dari yang berjasad kepada yang tidak," tutur Sardjono, anak bungsu Kartosoewirjo, menceritakan pesan terakhir ayahnya.



Imam Kartosoewiryo di Sholatkan

Menurut Sarjono, Pada detik-detik terakhir, Ketua Mahkamah Darurat Perang (Mahadper) menyatakan dan menawarkan bahwa ia berhak memenuhi permintaan terakhir Kartosoewiryo sebelum dieksekusi, meskipun permintaan tersebut berupa keinginan pergi keluar negeri atau ke pelosok Amerika asalkan tidak ada unsur persoalan politik, akan Maahadper luluskan.
"Tetapi, bapak hanya meminta ke mereka (Mahadper), Saya ingin segera bertemu Allah, karena saya ingin segera tahu, apakah selama ini kebijakan yang saya jalankan sudah benar dan di terima oleh Allah" jelas Sarjono menirukan perkataan orang tuanya.
Sarjono pun, menaruh kekaguman yang besar kepada ayahandanya tersebut, sebab didetik-detik akhir hidupnya, tetap tegar dan hanya menginginkan suatu hal yang sederhana, segera bertemu dengan Allah. Semoga Allah menerima segala amal ibadah pejuang Islam Imam Kartosoewiryo. Amien.
(bilal/arrahmah.com)
Sumber: http://arrahmah.com/read/2012/09/05/22951-hari-hari-terakhir-imam-kartosoewiryo.html

24 komentar:

Unknown said...

Ad Daulatul Islamiyah Melayu

adalah khilafah islam akhir zaman yang sedang menantikan
kehadiran orang-orang mukmin yang siap
bergabung menjadi pejuang islam di akhir zaman

Bilakah anda berminat untuk menjadi pembela dan tentara Islam
http://dimelayu.com.nu

Unknown said...

@ likhuns:
Bedah buku “HARI TERAKHIR KARTOSOEWIRJO: 81 FOTO EKSEKUSI IMAM DI/TII”

hari/tanggal : kamis, 20 Desember 2012
pukul : 14.00-17.00
tempat : Audit gdg 9, FIB UI, Universitas Indonesia

pembicara : 1. Fadli Zon (Penulis Buku HTK)
2. Sardjono Kartosoewiryo (Anak Kartosoewiryo),
3. Bondan Kanumayoso (Sejarawan UI)

info : @ilunifibui
http://ilunifibui.com

Terbuka untuk umum. Gratis.

Unknown said...

Mungkin hanya orang-orang Islam yang cinta Islam saja yang mengerti perjuangannya Kartosuwiryo

Unknown said...

Itulah perilaku pengecut pemimpin Ri dan anak buahnya,yang takut akan kematian,ingkar akan janji untuk memperjuangkan islam.
Maka saat ini kita masih berperang dengan Ri,semoga orang yg tdk menegakan HUKUM ISLAM abadi di neraka sperti si ANJING SOEKARNO yg tlah membunuh pak IMAM

ali wardana panggabean said...

Allahu Akbar

Unknown said...

Tanpa paduka Soekarno anda belum merdeka, anda hanya melihat kilasan cerita dari mulut ke mulut dan tidak tau persis kejadian sebenarnya, jadi saya harap JAGA MULUT ANDA!!!

Agustian said...

Pelurusan sejarah perlu bung fery, kebenaran katakan benar yg salah ya salah, untuk melihat siapa yg benar apakah soekarno yg sosialis komunis atau karto suwirjo yang berpegang teguh dengan jalan hidupnya. lihat nanti di akherat...

Unknown said...

Di akherat mah mereka pesta bersama kek Ali sana Mu'awiyah..mereka adalah tokoh besar bagi semua dg ijtihad politik masing2
Hahaha

KAHFI_Colection said...

Kebenaran akan terus terang benderang, kejahatan atau penghianatan akan terus terungkap, masyarakat akan terus mengerti dan menyadari pada keadaan yang sebenarnya. Allahuakbar

Unknown said...

Semoga para pelaku sejarah ini di maafkan dan di mudahkan perkara perkaranya di akherat nanti . Untuk para komentator di wajibkan kita taat pada pemimpin walaupun pemimpn itu kejam jahat ..wajib bagi kaum muslimin taat pada pemimpin. Kita di ingatkan oleh rosul kita bila kamu punya kemampuan ingatkanlah pemerintah dengan lisan mu bila tidak bisa suratilah pemerintahmu bila tidak bisa juga doakanlah kebaikan kebaikan untuk pemerintah mu . Sabar ya ikhwan biar bagaimana pun pemerintah kita masih kaum muslimin masih mendirikan sholat masih peduli dengan urusan urusan umat . Jangan melakukan pemberontaka kalian akan rugi jangan sampai kita temasuk ke dalam golonggan anjing anjing api neraka begitula yang ana pahami insyallah bermafaat bagi kita semua amiin

sulaiman mbah said...

Bapak kartosuwiryo menurut yg sy ketahui, tidaklah mati dihukum tembak, semua itu skenario politik saja. Beliau memberikan kenang kenangan berupa senjata kujang emas kpd pimpinan pasukan yg menangkapnya. Beliau sangat dihormati oleh bung Karno, atas jasa2nya dlm membantu perjuangan nkri beliau di pindahkan ke tempat yg lbh aman dan dijamin kehidupan bersama keluarganya di luar negeri. Boleh percaya atau tidak, silahkan saja sebagai informasi saja

Unknown said...

kang sulaiman ...........! bisa diceritakan sumbernya dari mana ?

sulaiman mbah said...

Kang oni onian....sewaktu sy duduk di SMA kira2 tahun 1990 sy mendapatkan kisah tentang Bp kanjeng kartosuwiryo pemimpin DI/TII ini dari sahabat sy yg anak TNI. Dia bercerita bhw bapaknya mendapatkepercayaan utk mengantarkan surat perintahdari bung karno utk menemui BP kartosuwiryo utk ber negoisasi damai (bukan penangkapan) yg isi perintahnya adalah bahwa pa kartosuwiryo diharapkan menemui bung karno utk menghentikan pemberontakan/ peperangan dan beliau akan diberikan pengampunan serta fasilitas yg sangat layak utk tinggal di luar negeri. Adapun hal tsb diberikan adalah atas dasar jasa2 pa kartosuwiryo dlm perjuangan membela nkri selain juga beliau adalah sbg seorang sahabat yg disegani dan juga termasuk orang yg memegang rahasia negara, maka kemudian dibuatlah sebuah skenario/ rekayasa politik yg terjadi seolah-olah beliau pa kartosuwiryo di tangkap dan dihukum tembak mati..hehehe hal spt itu sepertinya lumrah atau biasa terjadi dalam dunia politik, bisa kita lihat perlakuan pa harto kpd bung karno spt apa permainan politiknya, atau spt nasibnya Dr. Soebandrio yg disebut sbg gembong/ pentolan PKI partai komunis Indonesia , beliau pa bandrio akhirnya mendapatkan grasi serta amnesti dari pak harto dng dibebaskan dari hukumannya karena apa..? Pak bandrio mengetahui banyak rahasia negara dan juga ada jasa dlm pencairan dana revolusi bgs Indonesia. Secara singkatnya pak karno tdk mau dianggap oleh luar negeri tdk bs ngurus politik dlm negerinya, dan mempersilahkan pak kartosuwiryo utk mengendalikan gerakan dii/tii dari jauh seperti halnya yg dilakukan oleh pentolan gerakan aceh merdeka di Swedia... Dalam hal ini ternyatamemang pak karno menepati janjinya kpd sahabatnya itu pa kanjeng kartosuwiryo.ooohhhh... Indonesia.... kpn keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia ini bisa terwujud??? Apakah harus diawali dulu dengan adanya revolusi indonesia berikutnya, dimana kondisi kejahatan penguasa semakin menggila, ekonomi semakin sulit, rakyat banyak yg menderita ???

Luxhard said...

Pak Sulaiman.. Saya percaya bahwa informasi yang kita terima dari orang itu tidak langsung dipercaya, karena saya tahu kalau Indonesia dan dunia ini sangat ketat dan kuat konspirasi nya.. Tidak sesimpel itu yang namanya Indonesia hanya perang lawan Belanda, diganti jepang, perang lagi, jepang kabur, Indonesia merdeka, saya yakin ada suatu hal yang tersembunyi di balik itu, termasuk mengapa keadaan Indonesia ini menjadi seperti sekarang, orang pintar di culik, orang benar dibunuh atau di hilangkan.. Ada nya kaum yang punya niat tertentu..

Begitu juga dengan kartosuwiryo yang dibilang semua orang bahwa ia adalah orang sesat, tidak punya hak kita untuk menyesatkan orang lain jika tidak pernah melihat langsung seperti apa beliau dan pemikiran dan tujuannya seperti apa, dan tidak menutup kemungkinan yang dikatakan oleh pak Sulaiman mungkin saja benar, mengapa? Sedikit kejanggalan saja dalam foto foto eksekusinya, 1. Mengapa tidak ada darah sedikit pun di foto manapun di foto eksekusi? 2. Mengapa beliau (kartosuwiryo) meninggal dalam posisi yang sangat rapih? Tidak seperti pada umumnya yang tergeletak mengenaskan dan mengerikan dengan bagian tubuh yang hancur

Saya membuka potensi ini bukan semata mata membela ajaran Bapak kartosuwiryo yang banyak orang bilang sesat, tapi saya hanya membuka kemungkinan harapan bahwa mimpi bapak kartosuwiryo Yang di benci dan di bilang sesat oleh dunia tidak lah redup dan membangkitkan semangat lainnya.. Kartosuwiryo dan Semaun jahat, Sukarno baik, tidak sesimpel itu..

Unknown said...

Ammin
Semoga kita di sana bertemu imam Allah sperti karto suwiryo.

Unknown said...

Kamulah sesungguhnya yg akan masuk neraka jahanam.dn sekarang kartosuwiryo trsenyum menanti pengikutnya di surga

Unknown said...

Mana yg benar???? Yg pasti kartosuwiryo lbh di cintai Allah di banding sukarno!

DESMOND BUIETENZORG said...

kawan2, jika kita kagum atau ingin meneruskan cita2 para mujahid ataupun para pahlawan Republik sah2 saja, tp jangan lantas kita ceraiberai semakin banyak konflik maka semakin mudah kita diadudomba oleh kaum kuffar, utk cari kekuatan maka mari pererat tali silaturahim, jangan gunakan cara2 spt yg terjadi di belahan dunia sana, bersatulah dlm Islam jgn bercerai berai ada perbedaan dlm konteks politik, sosial dan budaya bermusyawarah lah, jangan saling memaki, mari kita lakukan demi Tegaknya Kalimatillah di Indonesia, jalannya sejarah adalah uraian waktu yg hrs dijalani bangsa ini dg segudang perbedaan...tp ingat ada pemersatu utk kita yaitu UkkuwahIslamiyah, ingat kawan bangsa kita punya perbedaan dg bangsa lain yaitu bisa bersatu...mari kawan kita kuat jika kita bersama dlm Islam..semoga kita semua dlm lindungan Yang Maha Kuasa...amin..

DESMOND BUIETENZORG said...

kawan2, jika kita kagum atau ingin meneruskan cita2 para mujahid ataupun para pahlawan Republik sah2 saja, tp jangan lantas kita ceraiberai semakin banyak konflik maka semakin mudah kita diadudomba oleh kaum kuffar, utk cari kekuatan maka mari pererat tali silaturahim, jangan gunakan cara2 spt yg terjadi di belahan dunia sana, bersatulah dlm Islam jgn bercerai berai ada perbedaan dlm konteks politik, sosial dan budaya bermusyawarah lah, jangan saling memaki, mari kita lakukan demi Tegaknya Kalimatillah di Indonesia, jalannya sejarah adalah uraian waktu yg hrs dijalani bangsa ini dg segudang perbedaan...tp ingat ada pemersatu utk kita yaitu UkkuwahIslamiyah, ingat kawan bangsa kita punya perbedaan dg bangsa lain yaitu bisa bersatu...mari kawan kita kuat jika kita bersama dlm Islam..semoga kita semua dlm lindungan Yang Maha Kuasa...amin..

Unknown said...

imam asyahid awal pak kartosuwiryo tidak salah memproklamasikan negara islam indonesia, karena pada waktu itu terjadi kekosongan kekuasaan (vacum of power) d jawa barat, karena NKRI hanya tinggal daerah jogja dan sekitarnya, pak kartosuwiryo memproklamasikan negara islam indonesia agar jawa barar tidak dikuasai lagi oleh belanda, dan menganggap bahwa proklamasi 45 telah gagal, jadi sekarang ini NKRI tidak punya malu merampas negara yang sudah seharusnya hak milik NII.

Unknown said...

Assalammu'alaikum Wr.Wb.

Benar saudara/i ku sesama umat islam,berdasarkan informasi yang saya terima memang BP Kartosuwiryo adalah seorang mujahid islam,Beliau menginginkan hukum negara kita bebasis islam dengan alasan untuk mendapatkan hukum yang dipergunakan merujuk kepada kitab suci Al-qur'an dan Assunah (Hadist Nabi Muhammad SAW.)perjuangan tersebut merupakan perjuangan yang saangat agung di mata kaum muslimin dan muslimat.
Perlu kita ketahui juga bahwa Bp Periseden kita yang pertama yaitu Ir.Soekarno adalah orang yang tidak kalah penting juga dalam perjuangan islam,sebagai buktinya adalah :
1.Proses perancangan dan pembuatan 4 pilar di masjid Nabawi yang sampai sekarang masih utuh,dan sebagai pengargaan dari pemerintah saudi arabia,makan Bp.Ir.soekarno diizinkan ziarah didepan makam Nabi muhammad SAW.dan berdasarkan keterangan dalam kitab-kitab kuning yang pernah saya kaji disana dikatakan "barang siapa yang pernah langsung berziarah di makam Rosullulloh SAW.maka diharamkan masuk neraka"
2.Jasa beliau adalah Pernah menam pohon dipadang Arofah bersama dengan tanah nya,yang sampai dengan sekarang pohon tersebut masih tumbuh.
3.Sewaktu kunjungan Kenegaraan ke Negara Uni Soviet waktu Zaman itu,beliau menemukan Makam Imam Bukhori yang kita kenal sebagai imam hadist shoheh bagi kita semua,yang sebelumnya makam beliau tidak pernah ada yang mengetahunya.

Nah Shobat,Menurut saya janganlah kita terburu-buru dalam mengambil kesimpulan sebelum pengetahuan kita benar-benar mengetahui yang sebenarnya.

Wallohu A'lam...Alloh yang maha tau.

Semoga Bermanfaat,

Wassalam Wr.Wb.

Unknown said...

Untukmu agamamu untuku agamaku, selain dari itu msih ada bhineka tunggal ika, pancasila apa masih kurang??

Anonymous said...

Buku Tutorial Merakit Bom Gratis
Email : bombmaker@panz.org

Anonymous said...

Subject: Acetone Peroxide - sulfuric acid primary explosive
Date: 29 Aug 93 06:44:40 GMT

Disclaimer: I take no responsibility for your actions!
(Taking responsibility for my own is enough trouble.)

Acetone Peroxide

from the BlackBook vol. 3 sec. I no. 26
The BlackBook is a book which our government was nice enough to
print for our Special Forces in Vietnam. It describes in detail how
to wreak havoc with ordinary materials.

You need: acetone (hardware, paint store)
hydrogen peroxide (hair bleach type - 15 volume or
higher - hair/cosmetics store)
sulfuric acid (concentrated; if you use battery acid,
boil until white fumes appear to remove
all of the water)

You also need a thermometer, ice, salt, and containers.

Procedure:

Mix 30 milliliters of acetone and 50 millileters of hydrogen
peroxide into a glass container and mix thoroughly.

The container must now be put into ice/salt water and cooled to
below 5 degrees Celsius. The easiest way to do this: take a coffee
can, put in water and salt to about half full, put container
(empty) into can, put plastic lid on can to keep container from
floating, put can in freezer, when water is frozen, take out,
remove lid, proceed. This will provide excellent cooling and also
keep container from floating.

Now, put a thermometer in the mixture. When it is below 5 degrees
Celsius, start putting in the sulfuric acid, one drop at a time.
Keep stirring and watching the thermometer. Adding the acid
produces heat; if it gets up to 10 degrees, stop adding acid and
wait for it to cool. You need to add a total of 2.5 milliliters of
sulfuric acid, one drop at a time.

What happens if the temp gets significantly higher than 10 degrees?
I don't know, because I never let it happen. The BlackBook usually
warns you if you are in danger, and there is no warning here, but
still, don't try it! Keep the temperature down. Also watch the
acid, as it tends to splatter.

Keep stirring for a couple minutes after adding all the acid. Put
the container in the fridge (not freezer) and let it sit overnight.
When you get it out the next morning, there will be a white
precipitate on the bottom.

Pour the solution through a coffee filter, paper towel, or other
filtering paper. This will collect the precipitate. Pour a couple
of spoonfuls of ice-cold water through the towel to remove acid.
Now set the paper out to dry. The resulting powder/crystals are a
very powerful primary explosive. According to the book, "Keep away
from shock, friction, and flame."

This material can be loaded into a 2.5 inch length of brass or
copper tubing and pressed down to make blasting caps. The pressing
may be hazardous - the book details the manufacture of a loading
press which includes a shield to protect the user. The book says
this type of blasting cap will detonate most homemade explosives
without a booster explosive: "Acetone peroxide is a very powerful
initiator and can be used by itself as the main filler when making
homemade detonators."

My own experience with this material is as follows: When I ignited
a _small_ pile of the loose powder, it produced an instantaneous
red fireball and a slight whump. If the powder is packed into a
length of drinking straw, however, it explodes with a very sharp
crack. I made a strong paper casing out of several sheets of paper
folded and rolled tightly. About a two-inch piece of a straw,
packed with powder, blew it to confetti-sized pieces with a loud
bang. I caved in a piece of sheet metal with the rest of the straw.

I'm not sure how toxic this is, so I would be careful with it. Is
it particularly sensitive/poisonous/carcinogenic or otherwise
likely to kill you? I've hit small pellets with a hammer and they
go bang, but I've never had an accident with it. The crack is very
sharp and loud; protect your ears.

Post a Comment

 
Copyright © NEGARA ISLAM INDONESIA. Original Concept and Design by My Blogger Themes | Tested by Blogger Templates